UAS Kewarganegaraan


1.      Bela negara tidak selalu harus berarti “memanggul senjata menghadapi musuh” atau bela negara yang militeristik tetapi juga dalam bentuk non-fisik, salah satunya berkarya nyata demi memajukan bangsa dan negara. Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018 dimana perhelatan besar olah raga ini dinilai akan mengangkat citra bangsa Indonesia dan diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi secara masif. Sebagai generasi muda bangsa, menurut Anda hal-hal apa saja yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia dalam Bela Negara demi memajukan bangsa dan negara dengan memanfaatkan momentum Asian Games2018? Jelaskan dan berikan rekomendasi Anda beserta contohnya!
Jawab :
Menurut saya sebagai warga Indonesia, kita dapat berpartisipasi secara langsung demi memajukan bangsa dan negara dalam momentum Asian Games 2018 dengan cara ikut berkompetisi di acara tersebut sebagai atlet Indonesia yang berprestasi. Diharapkan para atlet dapat mengharumkan nama Indonesia di mata dunia dengan membawa pulang sejumlah medali. Selain berpartisipasi menjadi atlet, kita juga bisa tetap membela Indonesia di Asian Games 2018 sebagai supporter untuk para atlet disana. Kita bisa mengirimkan dukungan dan energi semangat untuk para atlet yang sedang berjuang disana. Namun yang lebih penting, bila Indonesia menang atau kalah dalam Asian Games 2018, kita harus tetap menjadi bangsa yang satu dalam membela Indonesia.


2.      Silahkan klik tautan berikut :
Berikan analisa Anda berdasarkan pertanyaan berikut ini :
·         Menurut anda apakah wilayah negara RI rentan terhadap masuknya kapal dan nelayan asing? Mengapa demikian?
Jawab :
Tentu saja, sebab Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lautan yang luas. Belum lagi, Indonesia memiliki kekayaan maritim yang luar biasa. Kekayaan sumber daya yang dimiliki laut Indonesia tentu saja menjadi daya tarik besar bagi negara-negara lain. Tidak heran jika banyak kapal dan nelayan asing berusaha mencuri kekayaan alam di perairan Indonesia.
·         Menurut Anda, haruskah pemerintah Indonesia mengajukan protes terhadap pemerintah Tiongkok terkait artikel diatas?
Jawab :
Tentu saja, pemerintah Indonesia tidak boleh bersikap lembut terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh China. Pemerintah harus mengambil tindakan tegas, sebab sudah jelas bahwa perairan Natuna tersebut adalah hak milik Indonesia. Sementara China hanya mengklaim Natuna secara sepihak melalui traditional fishing zone yang sudah jelas tidak diakui di hukum internasional. Jadi bersikap tegas adalah tindakan yang paling tepat demi mempertahankan apa yang telah menjadi hak negara Indonesia.
·         Dalam konteks wawasan nusantara, apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia, secara politik dan pertahanan, dan masyarakat Indonesia dalam menjaga kedaulatan wilayah negara?
Jawab :
Secara politik tentu saja pemerintah harus aktif melancarkan hubungan diplomasi dengan negara lain agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang mampu memecah kedua belah pihak. Secara pertahanan, Indonesia harus memperkuat TNI yang dimilikinya dalam melindungi masyarakat dan kekayaan-kekayaan yang dimiliki Indonesia. Selain itu, masyarakat juga perlu bersatu dan menjadi pemersatu dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Jangan sampai masalah-masalah golongan tertentu menjadi pemicu keretakan dan memecah rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia.

3.      Berdasarkan pengertian ketahanan nasional, seluruh kehidupan nasional dirinci dengan sistematika Astagrata. Jelaskan aspek-aspek ketahanan nasional tersebut dari segi positif dan negatifnya serta berikan analisa anda sejauh mana ketahanan nasional Indonesia saat ini terutama dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah berjalan selama lebih dari 2 tahun?
Jawab :
Aspek-aspek ketahanan tersebut meliputi penduduk, wilayah, sumber daya nasional, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.  Dari segi positifnya, menurut saya aspek ideologi, wilayah, dan penduduk sejauh ini masih terkendali baik. Hingga saat ini bangsa Indonesia masih bersatu dalam kesatuan NKRI. Namun dari aspek sumber daya nasional, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan masih cenderung mengalami banyak permasalahan. Sering ditemui kasus korupsi, tingkat pengangguran yang masih tinggi, mulai lunturnya nilai-nilai budaya Indonesia, serta terjadinya konflik antar sesame bangsa Indonesia masih sering terjadi sehingga menurut saya aspek-aspek tersebut belum terlaksana baik di kehidupan nasional bangsa Indonesia. Dalam hal Masyarakat Ekonomi ASEAN, menurut saya ketahanan nasional mengalami hal yang positif sekaligus negatif. Positifnya, peluang untuk melaksanakan bisnis ke berbagai negara di ASEAN menjadi semakin besar dan mudah. Perekonomian di Indonesia juga mengalami sedikit peningkatan. Namun tingkat pengangguran tetap tidak bisa dihindari akibat banyaknya tenaga asing yang masuk ke Indonesia dengan mudahnya dan tentunya ini tetap menjadi permasalahan yang krusial bagi bangsa Indonesia.

4.      Berikan contoh kasus pelaksanaan demokrasi di Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi?
Jawab :
Contoh kasus yang nyata adalah terkait pemilu yang selalu menjadi agenda wajib bagi bangsa Indonesia. Sudah seharusnya pelaksanaan pemilu dilakukan dengan landasan LUBERJURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil) sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Namun masih sering kita temui pelaksanaan pemilu di Indonesia kerap dihiasi dengan insiden serangan fajar, kampanye hitam, membeli hak suara seseorang, dll. Hal-hal tersebut masih sering mewarnai pelaksanaan pemilu. Sudah jelas bahwa hal-hal semacam itu sangat bertolak belakang dengan prinsip-prinsip demokrasi. Pelaksanaan pemilu harus lah dilaksanakan dengan tertib, saling menghargai pendapat, dan tentu saja harus memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani kita. Dengan begitu, pelaksanaan demokrasi di Indonesia pasti mampu terlaksana dengan baik.


5.      Fotografi berperan dalam perubahan sosial, karena memiliki pesan yang mendalam di setiap gambarnya. Mahasiswa diwajibkan membuat 1 (satu) hasil karya foto (hasil karya sendiri) bertemakan “Gerakan Nasional Revolusi Mental” disertai dengan analisa kritis serta rekomendasi/solusi terhadap permasalahan yang dihadapi!
Jawab :

Salah satu permasalahan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah minat membaca yang masih sedikit. Akibatnya, tingkat angka melek huruf di Indonesia masih terbilang sangat rendah. Warga Indonesia masih belum mampu menjadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan yang sering dilakukan. Padahal ada banyak informasi yang bisa kita dapatkan melalui kegiatan membaca. Untuk itu, mental bangsa Indonesia yang terbilang malas membaca ini perlu kita ubah. Foto diatas adalah foto yang saya ambil sendiri menggunakan tripod. Saya ingin menunjukkan solusi dari permasalahan ini adalah dengan memperbanyak kegiatan membaca dimanapun, misalnya di sebuah taman. Buku yang dibaca pun bisa dimulai dari buku-buku yang kita sukai dan minati. Saya juga ingin menunjukkan bahwa membaca harus menjadi kebiasaan bagi warga Indonesia dari berbagai kalangan tanpa memandang usia, status, kehidupan sosial, dll.

Sumber referensi :
https://istiqomah196.blogspot.com/2014/04/pengertian-astragatra-dan-aspek-aspeknya.html 
http://evastickt.blogspot.com/2015/11/7-prinsip-prinsip-demokrasi-dan.html

Comments